TRAZT.ID – Pengeluaran air rumah tangga merupakan kebutuhan dasar yang harus Anda penuhi setiap bulan. Walaupun menjadi kebutuhan dasar, pengeluarannya tidak harus membengkak.
Dalam perkembangan modern, Anda juga perlu menimbang rutinitas penghematan air dalam rumah tangga. Salah satu tujuan dasarnya tentu untuk menurunkan pengeluaran rutin.
Di luar tujuan tersebut, terdapat juga visi ideal tentang lingkungan yang lebih aman dan nyaman dengan kondisi air tanah yang dapat bertahan lebih lama. Berikut beberapa rangkuman TRAZT.ID tentang cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menghemat air di rumah tangga.
Table of Contents
Cuci Piring Secara Efektif
Setiap hari, tentu ada peralatan makan yang harus Anda bersihkan. Tapi rutinitas ini justru bisa menjadi ruang agar Anda menghemat air rumah tangga dengan mencuci dalam frekuensi yang lebih sedikit.
Kumpulkan peralatan masak dan makan yang kotor dalam satu waktu. Kemudian, cuci seluruh peralatan tersebut sekaligus. Dengan begitu, Anda dapat meminimalkan penggunaan air.
Selama mencuci, Anda juga dapat menggunakan air mengalir untuk pembilasan. Hindari merendam peralatan makan dan masak. Selain tidak higienis, hal tersebut juga akan meningkatkan penggunaan air.
Manfaatkan Sisa Air
Air yang Anda gunakan untuk mencuci beras atau sayuran bukan merupakan jenis yang berbahaya. Anda bisa menampung sementara dan menggunakan kembali untuk kebutuhan lain.
Buatlah penampungan yang layak dan gunakan kembali air tersebut untuk menyiram tanaman. Siapkan wadah khusus untuk melakukan rutinitas ini secara konsisten dan lebih memiliki dampak.
Mandi Singkat
Salah satu pemakaian terbesar air rumah tangga adalah pada rutinitas mandi. Ajak keluarga berhemat air dalam rutinitas ini. Secara umum, Anda bisa menghemat dengan membatasi waktu mandi.
Selain itu, biasakan juga untuk menggunakan air mengalir seperti dari bak mandi atau shower. Hindari penggunaan bathtub dan rutinitas berendam secara berlebihan.
Tutup Keran Saat Menyikat Gigi
Saat rutinias sikat gigi di pagi dan malam hari, biasakan untuk menggunakan wadah seperti gelas atau mangkuk. Tampung air yang akan Anda gunakan di dalam wadah tersebut.
Hindari membiarkan air mengalir dari keran dan terbuang begitu saja selama proses menyikat gigi. Walaupun tampak sederhana, hal tersebut berdampak besar apabila Anda lakukan terus-menerus, terlebih dalam volume keluarga dengan anggota yang cukup besar.
Perbaiki Bocoran
Perhatikan catatan konsumsi air rumah tangga melalui tagihan bulanan atau aplikasi pendukung. Anda akan memahami perbedaan pemakaian air rutin yang ideal dan tidak wajar. Apabila terdapat kejanggalan, periksa seluruh saluran air di rumah Anda.
Apabila menemukan kerusakan, segera perbaiki keran atau pipa yang bocor. Walau tampak kecil dan tidak terlalu mengganggu rutinitas, kebocoran tentu akan memboroskan pemakaian air rutin Anda.
Gunakan Mangkuk Saat Cuci Muka
Serupa dengan rutinitas menyikat gigi, Anda bisa melakukan hal yang sama saat membersihkan muka. Rutinitas mencuci muka, mencukur, dan perawatan lain bisa terpenuhi dengan air yang lebih hemat.
Hindari membiarkan air mengalir terus-menerus. Gunakan air mengalir hanya saat Anda perlukan. Di luar kebutuhan tersebut, gunakan air yang sudah Anda tampung dengan wadah gelas ataupun mangkuk.
Siram Tanaman di Pagi dan Sore
Buat jadwal pengairan untuk tanaman di rumah secara konsisten. Hindari menyiram tanaman dalam waktu yang acak dan tidak konsisten. Selain tidak hemat, cara tersebut juga kurang baik untuk tanaman.
Anda bisa menyiram tanaman di pagi dan sore hari. Selain lebih mudah dalam mengelola jadwal, waktu pagi dan sore hari juga lebih efektif bagi serapan air oleh tanaman dan mengurangi penguapan.
Pasang Sistem Irigasi Tetes
Anda yang memiliki hobi berkebun tentu memiliki kebutuhan air tambahan di rumah tangga. Pada kebutuhan tersebut, Anda perlu mempelajari tentang mekanisme irigasi tetes.
Sistem irigasi tetes menyalurkan air secara langsung ke akar tanaman. Dengan cara ini, air masuk ke tanah secara efektif dan mengurangi penguapan. Sehingga, kebutuhan air total untuk penyiraman akan lebih minim. Walau tidak signifikan, hal ini akan berdampak apabila Anda jalankan secara konsisten.
Pilih Tanaman Tahan Kekeringan
Jika Anda menggunakan air untuk kebutuhan berkebun, pilihlah jenis tanaman yang tidak membutuhkan konsumsi air dalam jumlah besar. Cara ini tentu bukan dengan menghilangkan rutinitas penyiraman secara total. Tetapi mengurangi volume rutin yang Anda gunakan untuk menyiram tanaman.
Beberapa tanaman hias dan komoditas pertanian umumnya lebih sedikit membutuhkan air. Anda bisa mempertimbangkan untuk menanam tanaman produktif seperti tomat, mentimun, terong, atau ubi jalar.
Periksa Meteran Air
Periksa meteran air secara berkala dan catat penggunaan air normal sehari-hari. Cukup lakukan rutinitas pencatatan beberapa kali saja di awal pengamatan. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui volume normal harian konsumsi air rumah tangga.
Setelahnya, cek secara berkala untuk memastikan tidak ada lonjakan penggunaan yang janggal. Beberapa kenaikan secara mendadak bisa menandakan adanya kebocoran di saluran air rumah.
Libatkan Seluruh Keluarga
Upaya menghemat air tentu tidak akan efektif apabila Anda lakukan sendirian. Komitmen dan usahanya harus Anda jalankan bersama keluarga. Sehingga, dampak yang terjadi dapat lebih optimal.
Rutinitas penghematan air tidak hanya berdampak pada sisi finansial. Hal tersebut juga berguna untuk membentuk pola disiplin dan menghargai lingkungan untuk semua anggota keluarga.
Manfaatkan Air Hujan
Apabila Anda berada di wilayah dengan curah hujan tinggi, pertimbangkan untuk menampung air hujan. Hasil tampungan air tersebut dapat Anda gunakan untuk menyiram tanaman di hari yang berbeda.
Air hujan yang cukup bersih juga bisa Anda gunakan untuk mencuci perkakas atau kebutuhan ternak. Namun dalam prosesnya, pastikan agar air tidak menggenang dan menimbulkan risiko penyakit.
Aktivitas menghemat air di rumah tangga terjadi dari rutinitas kecil. Namun sejatinya, hal-hal kecil yang Anda lakukan secara berulang lebih memiliki dampak dan realistis untuk rencana penghematan.
Selain itu, komitmen kolektif dari seluruh anggota keluarga juga jadi cara yang efektif dan memberikan dampak besar. Tentu Anda juga akan merasa lelah jika hanya melakukannya sendirian.