TRAZT.ID – Kondisi air kuning adalah indikator bahwa terjadi hal yang tidak wajar dalam sistem pengairan di rumah. Apabila situasi tersebut terjadi, Anda tentu tidak boleh membiarkannya atau bahkan melanjutkan penggunaan tanpa penanganan lebih lanjut.
Air berwarna kuning di rumah memiliki potensi kandungan logam atau zat lain yang berbahaya bagi tubuh. Apabila Anda gunakan untuk sarana kebersihan atau bahkan konsumsi, hal tersebut akan berdampak berat bagi kesehatan keluarga.
Penanganan kondisi air kuning di rumah tidak secara spontan bisa Anda lakukan. Prosedurnya perlu Anda mulai dari mengetahui penyebabnya terlebih dulu dan memastikan solusi yang sesuai. Berikut rangkuman TRAZT.ID untuk mengatasi kendala air kuning di rumah.
Table of Contents
Penyebab Air Kuning di Rumah
Mayoritas penyebab air kuning di rumah adalah adanya kandungan logam dan zat tidak wajar lain di dalam air. Terdapat dua kemungkinan umum kontaminasi yang sering terjadi, yakni adanya kandungan besi atau mangan pada air.
Kandungan besi membuat air menjadi berwarna kuning atau kecoklatan. Tampilannya akan jelas terlihat saat Anda mengalirkan air dari keran ke wadah lain. Kondisi demikian muncul akibat kemungkinan pipa berkarat ataupun kondisi toren air yang kotor.
Sementara pada kandungan mangan, umumnya warna air akan jernih pada awalnya. Secara perlahan air akan berubah warna setelah berada dalam penampungan seperti bak mandi. Hal ini terjadi karena mangan bereaksi dengan udara dan mengubah warna air.
Cara Mengatasi Air Kuning di Rumah
Terdapat beberapa langkah penanganan sederhana yang bisa Anda lakukan secara mandiri. Berikut rangkuman dari tim TRAZT.ID untuk membantu Anda menangani situasi air kuning di rumah.
Kosongkan Wadah Penampungan
Air kuning yang terkontaminasi bahan asing tentu tidak boleh Anda gunakan. Hal ini berlaku untuk kebutuhan cuci, konsumsi, atua bahkan menyiram tanaman.
Sebagai respon normal, Anda tentu harus mengosongkan wadah penampungan air. Prosesnya berlaku pada bak mandi, toren, atau wadah lain. Tentunya, jangan lupa untuk menutup suplai air sementara.
Jika menggunakan aliran PDAM, tutup valve dari sumber pipa PDAM. Sementara jika menggunakan air tanah, matikan sementara suplai dari mesin air ke toren melalui valve ataupun mencabut arus listriknya.
Pasang Filter Air
Anda bisa membatasi kontaminasi bahan asing dari air dengan menggunakan filter. Terdapat beberapa jenis filter yang dapat Anda gunakan, antara lain sebagai berikut.
- Filter sedimen untuk menangkap partikel kotoran seperti pasir dan karat.
- Filter karbon untuk menyerap bau dan rasa tidak sedap.
- Filter besi untuk menghilangkan kandungan besi.
Berbagai opsi filter tersebut bisa Anda dapatkan di toko perkakas terdekat. Anda juga bisa membelinya secara daring dari layanan penjualan terpercaya. Tetapi, pastikan untuk berkonsultasi tentang kebutuhan dan ukuran pipa tempat pemasangan filter.
Bersihkan Toren Air
Masalah air kuning juga bisa berasal dari toren air yang kotor. Faktanya, air yang masuk ke dalam toren tidak selalu dalam keadaan bersih. Selalu terdapat potensi bakteri, kuman, jamur, atau bahkan benda lain.
Dalam jangka pendek, kandungan tersebut tentu tidak tampak. Tetapi apabila sudah mengendap dalam jangka waktu lama, wujudnya mulai bisa Anda deteksi melalui air yang masuk ke bak mandi atau wastafel.
Bersihkan toren air setidaknya satu kali dalam periode enam bulan. Anda tidak perlu menggunakan alat atau bahan khusus untuk kebutuhan pembersihannya. Cukup gunakan sikat, air bersih, dan cairan pembersih seperti sabun.
Bersihkan dan bilas secara menyeluruh bagian dalam toren air. Jangan lupa untuk melakukan proses yang sama pada penutup toren. Apabila sudah selesai, Anda juga bisa menambahkan cairan desinfektan ke dalam toren untuk memastikan kualitas air yang masuk.
Baca juga: 5 Cara Rawat Toren Air: Jaga Kebersihan Air dan Penampungan Selalu Aman
Ganti Pipa
Apabila Anda menggunakan pipa berbahan logam pada bagian tertentu, cek potensi karat yang terjadi. Biasanya karat bisa tampak dari luar pipa tanpa harus membongkar terlebih dulu.
Apabila terdapat karat yang mencolok, maka Anda harus mengganti pipa tersebut. Sebagai tindakan yang lebih strategis, Anda bisa menggunakan pipa yang tidak memiliki risiko karat seperti bahan PVC atau PPR.
Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan risiko karat pada pipa di masa depan. Meski aman dari karat, bahan PVC dan PPR tentu lebih rentan rusak daripada pipa berbahan dasar logam. Jadi, Anda perlu menempatkannya dengan hati-hati.
Baca juga: 6 Jenis Pipa Saluran Air: Pilih Sesuai Rencana dan Desain Terbaik
Periksa Sumber Air
Cek kembali sumber air utama di rumah Anda. Pasalnya, cemaran pada air bahkan bisa datang dari sumber utama dan tidak melibatkan saluran perpipaan sama sekali.
Apabila Anda menggunakan air tanah melalui sumur, pastikan tidak ada paparan langsung dari sekitar. Anda juga bisa mengambil sampel dari sumur sekitar dan mengujinya pada layanan terdekat. Hal ini bisa jadi penting untuk mengetahui kualitas air secara kolektif di sekitar rumah Anda.
Walaupun cukup jarang terjadi, terdapat juga kemungkinan sumber PDAM yang mengalami kontaminasi air. Apabila hal tersebut terjadi, hubungi kontak PDAM lokal untuk mendapatkan bantuan penanganan.
Gunakan Penjernih Air
Apabila kontaminasi cukup sering terjadi dari sumber air, maka Anda perlu mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi penjernih air. Di pasaran, terdapat beberapa opsi yang cukup variatif, salah satunya teknologi reverse osmosis.
Teknologi ini dapat menghilangkan hampir semua zat yang terlarut dalam air. Sehingga kontaminasi yang terjadi dapat Anda tangani sepenuhnya. Tetapi tentu saja perangkat ini akan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi kebutuhan rumah tangga.
Dalam jangka panjang, pemanfaatan teknologi reverse osmosis akan sangat berguna untuk Anda dan keluarga. Secara umum hasil penjernihan air dengan reverse osmosis juga memiliki kualitas lebih baik dari sumber-sumber umum lainnya.
Cara Pencegahan Agar Air Tidak Menguning
Secara umum, kondisi perubahan warna air kuning tidak terjadi secara mendadak. Kontaminasi bahan logam atau material lain yang sudah tampak merupakan akumulasi dari proses yang panjang. Terdapat beberapa prosedur pencegahan yang efektif untuk Anda lakukan.
Cek Kualitas Air Berkala
Anda bisa membeli alat uji kualitas air untuk berjaga dari risiko kondisi serupa. Perangkatnya dapat dibeli di toko perkakas terdekat mulai dari Rp150.000,- per perangkat. Lakukan pengujian 1-2 kali setiap bulan untuk memastikan kondisi air dalam keadaan baik.
Jaga Kebersihan Toren Air
Toren memiliki peran lebih besar dalam menyebabkan air kuning daripada saluran perpipaan. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kebersihan toren air secara rutin. Pastikan toren tidak memiliki risiko kontaminasi luar seperti lubang atau benturan.
Jangan lupa bersihkan toren secara berkala untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan jamur. Lakukan pembersihan setidaknya satu kali setiap enam bulan. Anda cukup membersihkan dengan perkakas umum seperti sikat, sabun pembersih, dan tambahan kaporit setelahnya apabila perlu.
Catatan Penting
Beberapa masalah air kuning tidak selalu merupakan perkara besar. Sebelum melakukan penangan menyeluruh, cek terlebih dulu pada potensi faktor kecil seperti alat-alat di rumah Anda.
Kondisi air berwarna kuning yang terjadi secara terpisah bisa saja muncul akibat alat-alat seperti shower atau keran yang mengalami karat. Adanya karat pada alat tersebut akan otomatis tercampur setiap kali Anda memasukkan air ke dalam wadah dan menyebabkan air menguning.
Meski tampak sederhana dan mudah Anda lakukan, tidak setiap kondisi air kuning dapat selesai dengan singkat. Anda mungkin bisa mengalami kebingungan dengan proses analisa dan pencarian sumber masalah atau bahkan penanganan singkat dari situasinya.
Apabila hal tersebut terjadi, hubungi layanan profesional TRAZT.ID untuk membantu Anda. Dengan pengalaman dan keahlian yang proporsional, kami bisa membantu menangani kondisi air kuning di rumah Anda secara efisien.